PALU, CS – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), H. Rusdy Mastura, meresmikan penamaan Masjid Raya Baitul Khairaat, Jumat (7/2/2025).
Masjid yang direnovasi yang rusak berat saat bencana gempa tahun 2018 lalu itu beralamat di Jalan WR Supratman, Kecamatan Palu Barat. Sebelumnya bernama Masjid Agung Darussalam.
Pemberian nama baru ini diharapkan dapat mempertegas keberadaan masjid raya sebagai ikon religiusitas di Sulteng.
Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan bahwa perubahan nama ini bukan hanya sekadar identitas, melainkan juga sebagai pengingat bagi umat Islam di Sulteng.
“Masjid ini bukan hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga simbol persatuan dan kebersamaan umat Islam. Selain itu, masjid ini berperan sebagai pusat kegiatan keislaman yang meliputi ibadah, pendidikan, mu’amalah, dakwah, serta pembinaan umat secara komprehensif dan multi-fungsi,” jelas Gubernur.

Fahrudin Yambas, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Sulteng, selaku panitia mengungkapkan bahwa Masjid Raya Baitul Khairaat adalah simbol pusat peradaban yang mewujudkan kebaikan.
“Baitul Khairaat adalah dua kata yang diambil dari Al-Qur’an, bermakna sebagai pusat kegiatan dan ibadah, tempat penuh kemuliaan dalam perspektif Islam,” jelasnya.
Usai peresmian penamaan masjid, Gubernur dan rombongan melanjutkan agenda dengan meresmikan pembangunan Masjid An-Nafi yang terletak di kompleks kantor Bappeda Sulteng, Jalan Muh Yamin.
Andi Rully Djanggola, Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Sulteng, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat telah mencapai 78% dan ditargetkan selesai pada 30 April 2025.
Meski begitu, masjid ini belum dapat digunakan untuk shalat Tarawih pada bulan Ramadan tahun ini, demi memastikan keamanan jamaah dan kelancaran proses pembangunan.
Kata dia, peresmian penamaan Masjid Raya Baitul Khairaat ini diharapkan menjadi simbol kebangkitan spiritual dan kemakmuran bagi masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya pascabencana yang melanda daerah ini beberapa waktu lalu.
Hadir dalam acara tersebut, unsur Forkopimda, Walikota Palu Hadianto Rasyid, Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan dan Kesra Dr. Rohani Mastura, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Dr. Farid R. Yotolembah, serta sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat Sulteng lainnya. *
Editor : Yamin