PALU, CS – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) mendorong percepatan peningkatan status Bandara Mutiara SIS Aljufri menjadi bandara internasional.
Hal ini dibahas dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Gubernur Sulteng, H. Anwar Hafid,bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Dewanto, serta sejumlah kepala instansi teknis di ruang kerja gubernur, Selasa (3/6/2025).
Dalam arahannya, Gubernur Anwar Hafid meminta agar segera dibentuk tim khusus yang bertugas menyiapkan seluruh dokumen teknis dan administratif, termasuk pembagian tugas masing-masing anggota dalam hal pembebasan lahan, perizinan, dan persiapan fasilitas penunjang.
“Segera direalisasikan tim ini supaya cepat bekerja,” tegas Anwar.
Ia juga meminta agar dipersiapkan bahan paparan yang komprehensif guna meyakinkan Komisi V DPR RI dan Dirjen Perhubungan Udara yang dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Palu tanggal 19 Juni 2025.
“Kalau kita serahkan dokumennya di hadapan Komisi V, saya yakin akan diberikan perhatian khusus. Komisi V memiliki peran strategis dalam pengawasan pembangunan infrastruktur dan transportasi,” ujar Gubernur optimis.
Gubernur menjelaskan, peningkatan status Bandara Mutiara menjadi bandara internasional memiliki nilai strategis bagi pertumbuhan ekonomi daerah, pengawasan tenaga kerja asing (TKA), serta membuka peluang Sulteng menjadi embarkasi haji.
Sesuai ketentuan, bandara yang berstatus internasional harus dilengkapi fasilitas layanan imigrasi, bea cukai, karantina, serta infrastruktur pendukung seperti terminal penumpang dan landasan pacu yang mampu didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777 atau Airbus A330.
Lebih lanjut, untuk ditetapkan sebagai bandara embarkasi haji, bandara juga harus memiliki terminal khusus jemaah haji dan mendapatkan penetapan resmi dari Kementerian Agama.
“Saya sangat berharap progres peningkatan status bandara berjalan lancar. Minimal tahun depan embarkasi haji sudah bisa dilakukan,” harap Anwar Hafid.
Editor : Yamin